Wednesday, November 3, 2010

sTuDy HaRd + sTuDy smaRT

So, which path will you choose??


TEKUN / BERSUNGGUH-SUNGGUH

             Ketekunan adalah suatu sifat yang amat diperlukan oleh seseorang pekerja. Setiap pekerja akan dapat meningkatkan kecekapan masing-masing menjalankan tugas sekiranya tekun dalam menjalankan tugas. Rasulullah S.A.W. bersabda dengan maksud:

"Sesungguhnya Allah suka apabila seseorang itu melakukan sesuatu pekerjaan dengan tekun".
(Riwayat Al-Baihaqi)



BERSUNGGUH-SUNGGUH


''Belumkah datang waktunya bagi orang-orang beriman, untuk tunduk mengingat Allah dan kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya diturunkan Alkitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang fasik.'' (Alhadid [57]: 16).

            Ayat ini diturunkan untuk menegur kaum mukminin yang lalai dalam berzikir, yang mencakup segala amal yang bersifat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dakwah membutuhkan orang-orang yang serius dalam memikulnya, bukan yang menjadikannya pekerjaan sambilan.
Rasulullah SAW, begitu sungguh-sungguh bermunajat pada Allah SWT hingga diriwayatkan kakinya sampai bengkak-bengkak. Nabi Nuh, bersungguh-sungguh menjalankan perintah Allah SWT membuat perahu. Perahu tersebut dibuat di atas gunung yang tinggi, sehingga mengharuskan Nabi Nuh naik-turun gunung. Nabi Ibrahim bersungguh-sungguh menghancurkan berhala, hingga dibakar dengan api. Nabi Adam dalam sebuah riwayat baru bertemu kembali dengan Hawa setelah mencari selama ratusan tahun. Siti Hajar baru mendapatkan air setelah bolak-balik dari Safa hingga Marwa sebanyak tujuh kali. Abu Bakar menahan sakit atas gigitan ular kala bersembunyi dengan Rosulullah dari kejaran orang kafir saat hijrah. Tidaklah Abu Bakar demikian kecuali karena bersungguh-sungguh.

Juga cubalah tengok kisah Thomas Alfa Edison dalam perjuangannya membuat lampu. Sebanyak 999 kali ia gagal, namun setelah itu ia berhasil. Bayangkan apabila ia berputus asa dan berhenti pada hitungan yang ke-999, bisa jadi lampu tidak ada dan dunia kita gelap gempita.

             Betapa sejarah hanya dipenuhi orang-orang yang bersungguh-sungguh. Maka ada benarnya pepatah Arab yang mengatakan ”Man Jadda Wa Jadda”, siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkan yang ia mau. Sementara dalam al-Qur’an pun, tercatat sifat-sifat kesungguhan yang dimiliki Allah SWT dan makhluk-makhluk-Nya. Allah SWT memiliki sifat sungguh-sungguh (QS. 21:16), malaikat juga bersungguh-sungguh (QS. 7:206), orang kafir bersungguh-sungguh (QS. 2:217), bahkan setan pun bersifat sungguh-sungguh (QS. 43:37).

               Lalu bagaimana dengan kita? Akankah hidup kita nantinya turut menggores arah peradaban, atau hanya lekang dimakan zaman. Semua tergantung dari kesungguhan kita.

[Limo, 22 Mei 2010]
http://www.bukanorangsuci.co.cc/2010/05/22/sungguh-sungguh/

No comments:

Post a Comment